Sigli,Aceh - Bahkan, seiring dengan perkembangan teknologi, lampu kini hadir dalam berbagai jenis teknologi, bentuk, ukuran daya, dan hal lainnya. Tentu saja, kehadiran beberapa opsi pencahayaan bertujuan untuk memaksimalkan setiap ruang di hunian Anda. Namun, tidak sedikit juga yang bingung karena ada banyak pilihan pencahayaan.
Jadi, apa yang harus Anda perhatikan ketika memilih lampu dan bagaimana Anda bisa menentukan cahaya yang tepat untuk pekerjaan Anda? Lihatlah penjelasannya melalui artikel ini!
Kenali Terlebih Dahulu Jenis-Jenis Lampu yang Bisa Kamu Gunakan
Hari ini, biasanya terdapat tiga jenis lampu yang sering digunakan. Tiga jenis lampu adalah TL (lampu kalimantang), LED (cahaya diod pemancar) dan lampu halogen. Jadi apa yang membezakan tiga jenis lampu ini?
1. Lampu TL (Fluorscent Lamp)
Lampu TL juga dikenal sebagai lampu Pendar, termasuk lampu dengan harga murah dan banyak digunakan orang. Jenis lampu ini menggunakan gas NEON dan lapisan fluoresens sebagai pengontrol cahaya ketika dialiri arus listrik. Ini membuat lampu ini butuh sedikit waktu untuk bersinar dengan sempurna. Dibandingkan dengan lampu pijar konvensional, jenis lampu ini empat kali lebih hemat energi.
2. Lampu LED (Light Emitting Diode)
Dibandingkan dengan lampu pijar umum, lampu LED dapat menghemat energi mencapai 90%. Ini menjadikan lampu LED lampu yang paling hemat energi untuk saat ini. Lampu LED juga memiliki durasi panjang, yaitu mencapai 25 tahun. Tak heran, meski harganya mahal, lampu ini masih menjadi salah satu jenis lampu favorit untuk penjajahannya. Tapi jangan lupa bahwa lampu LED juga harus dijaga dengan rajin agar tahan lama.
3. Lampu Halogen
Lampu halogen memiliki cara yang sama bekerja dengan lampu pijar, yaitu, memperpanjang filamen. Ini membuat kualitas cahaya dan warna cahaya dari lampu halogen menyerupai lampu pijar. Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran lampu pijar yang relatif besar. Dengan harga yang relatif mahal, bohlam jenis ini umumnya digunakan sebagai lampu hias, seperti lampu meja atau lampu sorot.
Memahami Apa itu Watt pada Lampu dan Cara Memilih Lampu dengan Watt yang Tepat
Watt adalah jumlah energi yang digunakan oleh lampu atau lampu. Jika Anda memilih lampu dengan daya rendah, Anda dapat yakin bahwa cahaya yang dihasilkan tidak akan lebih terang dari lampu yang memiliki daya lebih tinggi. Secara umum, lampu 1 watt menghasilkan 75 lumen. Lumen itu sendiri merupakan unit pencahayaan penting yang digunakan untuk menghitung kebutuhan cahaya di sebuah ruangan.
Jadi, bagaimana Anda memastikan jika ruangan Anda menggunakan cahaya yang tepat untuk mendapatkan pencahayaan maksimal?
1. Mengetahui Standar Pencahayaan untuk Setiap Ruang dalam Hunian
Pertama, Anda harus mengetahui persyaratan pencahayaan standar untuk ruangan. Secara sederhana, standar pencahayaan dalam ruangan berdasarkan persyaratan pencahayaannya adalah sebagai berikut:
TERAS, Standar pencahayaan: 60 LUX
LIVING ROOM, Standar pencahayaan: 120 - 150 LUX
KAMAR MAKAN, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR KERJA, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR MANDI, Standar pencahayaan: 250 LUX
DAPUR, standar pencahayaan: 250 LUX
GARAGE, Standar pencahayaan: 60 LUX
2. Menghitung Kebutuhan Watt Lampu untuk sebuah Ruang
Setelah mengetahui standar pencahayaan, Anda dapat mulai menghitung kebutuhan daya dan jumlah lampu. Namun, untuk itu, pastikan juga mengukur ukuran ruang. Setelah menyelesaikan semua data, Anda dapat menghitung menggunakan rumus berikut:
N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n
Deskripsi:
N = jumlah lampu
E = Pencahayaan Lux, standar 100lux - 250lux rumah atau apartemen
L = panjang (panjang) ruangan dalam meter
W = Lebar (Lebar) ruangan dalam meter.
Ø = Total nilai pencahayaan dalam unit LUMEN
LLF = (Faktor kehilangan cahaya) atau kehilangan atau kehilangan faktor ringan, biasanya antara 0,7 dan 0,8
Cu = (Koefisien penggunaan)
n = Jumlah lampu dalam 1 titik
3. Contoh Penghitungan Kebutuhan Lampu pada Sebuah Ruang
Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan formula dalam studi kasus. Misalkan Anda memiliki ruang makan yang panjangnya 5 meter dan lebar 4 meter. Untuk menggunakan lampu TL 40 watt, berapa titik lampu TL yang Anda butuhkan untuk pencahayaan ruang makan maksimum?
Menurut standar yang sudah kita ketahui, ruang makan memiliki standar pencahayaan di kisaran 120-250 Lux. Sebagai contoh, kami mengambil nilai rata-rata 200 Lux. Maka diketahui bahwa E = 200 Lux.
Karena bohlam yang digunakan adalah lampu TL yang mengukur 40 watt, nilai lumen lampu atau Ø adalah 40 watt x 75 lumens, sehingga Ø = 3000 lumens diketahui.
Memilih Bentuk Lampu yang Tepat
Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan formula dalam studi kasus. Misalkan Anda memiliki ruang makan yang panjangnya 5 meter dan lebar 4 meter. Untuk menggunakan lampu TL 40 watt, berapa titik lampu TL yang Anda butuhkan untuk pencahayaan ruang makan maksimum?
Menurut standar yang sudah kita ketahui, ruang makan memiliki standar pencahayaan di kisaran 120-250 Lux. Sebagai contoh, kami mengambil nilai rata-rata 200 Lux. Maka diketahui bahwa E = 200 Lux.
Karena bohlam yang digunakan adalah lampu TL yang mengukur 40 watt, nilai lumen lampu atau Ø adalah 40 watt x 75 lumens, sehingga Ø = 3000 lumens diketahui.
Sekarang, Anda bisa mengetahui jenis lampu dan berapa banyak lampu yang Anda butuhkan untuk memastikan bahwa pencahayaan setiap kamar di rumah dimaksimalkan. Sekarang saatnya menemukan lampu yang paling cocok dan membuat rumah Anda lebih nyaman dengan berbagai pilihan lampu dan furnitur.
Jadi, apa yang harus Anda perhatikan ketika memilih lampu dan bagaimana Anda bisa menentukan cahaya yang tepat untuk pekerjaan Anda? Lihatlah penjelasannya melalui artikel ini!
Kenali Terlebih Dahulu Jenis-Jenis Lampu yang Bisa Kamu Gunakan
Hari ini, biasanya terdapat tiga jenis lampu yang sering digunakan. Tiga jenis lampu adalah TL (lampu kalimantang), LED (cahaya diod pemancar) dan lampu halogen. Jadi apa yang membezakan tiga jenis lampu ini?
1. Lampu TL (Fluorscent Lamp)
Lampu TL juga dikenal sebagai lampu Pendar, termasuk lampu dengan harga murah dan banyak digunakan orang. Jenis lampu ini menggunakan gas NEON dan lapisan fluoresens sebagai pengontrol cahaya ketika dialiri arus listrik. Ini membuat lampu ini butuh sedikit waktu untuk bersinar dengan sempurna. Dibandingkan dengan lampu pijar konvensional, jenis lampu ini empat kali lebih hemat energi.
2. Lampu LED (Light Emitting Diode)
Dibandingkan dengan lampu pijar umum, lampu LED dapat menghemat energi mencapai 90%. Ini menjadikan lampu LED lampu yang paling hemat energi untuk saat ini. Lampu LED juga memiliki durasi panjang, yaitu mencapai 25 tahun. Tak heran, meski harganya mahal, lampu ini masih menjadi salah satu jenis lampu favorit untuk penjajahannya. Tapi jangan lupa bahwa lampu LED juga harus dijaga dengan rajin agar tahan lama.
3. Lampu Halogen
Lampu halogen memiliki cara yang sama bekerja dengan lampu pijar, yaitu, memperpanjang filamen. Ini membuat kualitas cahaya dan warna cahaya dari lampu halogen menyerupai lampu pijar. Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran lampu pijar yang relatif besar. Dengan harga yang relatif mahal, bohlam jenis ini umumnya digunakan sebagai lampu hias, seperti lampu meja atau lampu sorot.
Memahami Apa itu Watt pada Lampu dan Cara Memilih Lampu dengan Watt yang Tepat
Watt adalah jumlah energi yang digunakan oleh lampu atau lampu. Jika Anda memilih lampu dengan daya rendah, Anda dapat yakin bahwa cahaya yang dihasilkan tidak akan lebih terang dari lampu yang memiliki daya lebih tinggi. Secara umum, lampu 1 watt menghasilkan 75 lumen. Lumen itu sendiri merupakan unit pencahayaan penting yang digunakan untuk menghitung kebutuhan cahaya di sebuah ruangan.
Jadi, bagaimana Anda memastikan jika ruangan Anda menggunakan cahaya yang tepat untuk mendapatkan pencahayaan maksimal?
1. Mengetahui Standar Pencahayaan untuk Setiap Ruang dalam Hunian
Pertama, Anda harus mengetahui persyaratan pencahayaan standar untuk ruangan. Secara sederhana, standar pencahayaan dalam ruangan berdasarkan persyaratan pencahayaannya adalah sebagai berikut:
TERAS, Standar pencahayaan: 60 LUX
LIVING ROOM, Standar pencahayaan: 120 - 150 LUX
KAMAR MAKAN, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR KERJA, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR, Standar pencahayaan: 120-250 LUX
KAMAR MANDI, Standar pencahayaan: 250 LUX
DAPUR, standar pencahayaan: 250 LUX
GARAGE, Standar pencahayaan: 60 LUX
2. Menghitung Kebutuhan Watt Lampu untuk sebuah Ruang
Setelah mengetahui standar pencahayaan, Anda dapat mulai menghitung kebutuhan daya dan jumlah lampu. Namun, untuk itu, pastikan juga mengukur ukuran ruang. Setelah menyelesaikan semua data, Anda dapat menghitung menggunakan rumus berikut:
N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n
Deskripsi:
N = jumlah lampu
E = Pencahayaan Lux, standar 100lux - 250lux rumah atau apartemen
L = panjang (panjang) ruangan dalam meter
W = Lebar (Lebar) ruangan dalam meter.
Ø = Total nilai pencahayaan dalam unit LUMEN
LLF = (Faktor kehilangan cahaya) atau kehilangan atau kehilangan faktor ringan, biasanya antara 0,7 dan 0,8
Cu = (Koefisien penggunaan)
n = Jumlah lampu dalam 1 titik
3. Contoh Penghitungan Kebutuhan Lampu pada Sebuah Ruang
Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan formula dalam studi kasus. Misalkan Anda memiliki ruang makan yang panjangnya 5 meter dan lebar 4 meter. Untuk menggunakan lampu TL 40 watt, berapa titik lampu TL yang Anda butuhkan untuk pencahayaan ruang makan maksimum?
Menurut standar yang sudah kita ketahui, ruang makan memiliki standar pencahayaan di kisaran 120-250 Lux. Sebagai contoh, kami mengambil nilai rata-rata 200 Lux. Maka diketahui bahwa E = 200 Lux.
Karena bohlam yang digunakan adalah lampu TL yang mengukur 40 watt, nilai lumen lampu atau Ø adalah 40 watt x 75 lumens, sehingga Ø = 3000 lumens diketahui.
Memilih Bentuk Lampu yang Tepat
Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan formula dalam studi kasus. Misalkan Anda memiliki ruang makan yang panjangnya 5 meter dan lebar 4 meter. Untuk menggunakan lampu TL 40 watt, berapa titik lampu TL yang Anda butuhkan untuk pencahayaan ruang makan maksimum?
Menurut standar yang sudah kita ketahui, ruang makan memiliki standar pencahayaan di kisaran 120-250 Lux. Sebagai contoh, kami mengambil nilai rata-rata 200 Lux. Maka diketahui bahwa E = 200 Lux.
Karena bohlam yang digunakan adalah lampu TL yang mengukur 40 watt, nilai lumen lampu atau Ø adalah 40 watt x 75 lumens, sehingga Ø = 3000 lumens diketahui.
Sekarang, Anda bisa mengetahui jenis lampu dan berapa banyak lampu yang Anda butuhkan untuk memastikan bahwa pencahayaan setiap kamar di rumah dimaksimalkan. Sekarang saatnya menemukan lampu yang paling cocok dan membuat rumah Anda lebih nyaman dengan berbagai pilihan lampu dan furnitur.